PENGARUH POLA ASUH OTORITER TERHADAP SELF ESTEEM PADA MASA TRANSISI ANAK KE REMAJA

Authors

  • Tri Wahyuni Yulya Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Shafira Atsillia Irawan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Klara Audi Permata Hati Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Loviana Lovi Universitas Islam Negeri Raden Fatah
  • Nilam Putri Efendi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Muhammad Fathan Ilmi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Aldy Anugrah Universitas Bina Darma
  • Navisha Bella Arina Universitas Indonesia
  • Tri Ayu Wijaya Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

DOI:

https://doi.org/10.61994/educate.v1i1.133

Keywords:

Pola Asuh Otoritrer, Self-Esteem, Masa Transisi, Anak, Remaja

Abstract

Adolescence is referred to as a transitional period from children to adults due to the interaction of several factors including genetic, biological, environmental and social (Santrock, 2011: 402). At this time the family becomes the first environment in a child's life, where

in a family the role of parents becomes very important, this can be reflected in the parenting patterns run by parents. If parents use authoritarian parenting, an unfavorable self esteem is formed where if a child has an unfavorable self esteem, he will have difficulty controlling his own emotions. The purpose of this study is to determine the relationship between authoritarian parenting and self esteem during the transition of children to adolescence. The research method used in this study is a quantitative method using data collection techniques using a questionnaire found on google form to measure the authoritarian parenting scale and self esteem, with the sperman rank analysis technique. From the results of the sperman rank analysis, the results show that the weak relationship between authoritarian parenting and self esteem with the results of the rho value of 0.175.

 Masa remaja disebut sebagai masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa dikarenakan adanya interaksi beberapa faktor anatara lain genetik, biologis, lingkungan dan sosial (Santrock, 2011: 402). Pada masa ini keluarga menjadi lingkungan pertama dalam kehidupan seorang anak, dimana dalam sebuah keluarga peran orang tua menjadi hal sangat penting sehingga dapat tercermin dalam pola asuh yang dijalankan oleh orang tua. Jika orang tua menggunakan pola asuh otoriter maka terbentuklah self esteem yang kurang baik dimana jika seorang anak memiliki self esteem yang kurang baik maka ia akan mengalami kesulitan dalam mengontrol emosinya sendiri. Adapun tujuan penelitiian ini untuk mengetahui hubungan antara pola asuh otoriter dengan self esteem pada masa transisi anak ke remaja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan teknik penggumpulan data  menggunakan kuesioner yang terdapat pada google form untuk mengukur skala pola asuh otoriter dan self esteem, dengan teknik analisis rank sperman. Dari hasil analisis rank sperman  menunjukkan hasil  bahwa lemahnya hubungan antara pola asuh otoriter terhadap self esteem dengan didpatkannya hasil nilai rho sebesar 0,175

References

Abubakar, A., Van de Vijver, F. J. R., Suryani, A. O., Handayani, P., & Pandia, W. S. (2015). Perceptions of parenting styles and their associations with mental health and life satisfaction among urban Indonesian adolescents. Journal of Child and Family Studies, 24, 2680–2692.

Afiatin, dkk (1998). Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui Konseling Kelompok Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi. No. 6. Thn III. Yogyakarta: Kampus UII Terpadu. Hal 23-25

Ainunnida, K. A. (2022). Hubungan Kesepian Dan Ide Bunuh Diri Yang Dimoderasi Oleh Depresi Pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua. Jurnal Ilmu Psikologi Dan Kesehatan (SIKONTAN), 1(1), 1–12

Clemens, H., Bean, R., Clack, A. 1995. Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Remaja. Alih Bahasa: Tjandrasa, Meitasari, M. Jakarta. Penerbit: Bina Rupa Aksara. (Cetakan Pertama)

Dewi Mufidatul Ummah Yuliyanti Bun, Bahran Taib, “Analisis Pola Asuh Otoriter Orang Tua Terhadap Perkembangan Moral Anak,” Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 3 (2020)

Dian Ratna Sawitri Dwi Karunia Saputra, “Pola Asuh Otoriter Orang Tua Dan Agresivitas Pada Remaja Pertengahan Di Smk Hidayah Semarang,” Jurnal Empati Volume 4 (2015)

Engko, C. (2006). Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja individual dengan self esteem dan self efficacy sebagai variabel intervening. Simposium Nasional Akuntansi, 9, 23-26.

Gilmer, B. von Haller. (1978). Industrial and Organization Psyhology. Tokyo. Mc-Graw-Hill Kogakustha, Ltd.

Gunarsa, S. D. (2000). Azas psikologi keluarga idaman. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Hurlock, E. B. (2008). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga Press

Mardiah, Lisda Yuni, and Syahrul Ismet. “Dampak Pengasuhan Otoriter Terhadap Perkembangan Sosial Anak.” JCE (Journal of Childhood Education) 5 (2021).

Rohmah, F. A. (2012). Pengaruh pelatihan harga diri terhadap penyesuaian diri pada remaja. HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia), 1(1), 53-63.

Saedah Siraj, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2020), hal. 119

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak: Penerjemah, Rachmawati, M.& Kuswanti, A. Jakarta: Erlangga.

Siraj, Saedah. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2020. Hal. 169

Sulastri, N. M., & Hariyanti, D. (2020). Hubungan antara pola asuh otoriter orang tua dengan kecerdasan emosional anak kelompok B di PAUD taman bangsa gegatu. Jurnal Realita, 5(1). ISSN: 2503-1708.

Downloads

Published

28-06-2023