Rekonstruksi Makna Hadis tentang Penciptaan Perempuan: Perspektif Simbolik, Kontekstualisasi, dan Kesetaraan Gender

Authors

  • Hilda Husaini Rusdi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Author
  • Eko Zulfikar Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Author

DOI:

https://doi.org/10.61994/alshamela.v3i2.1075

Abstract

Artikel ini bertujuan menelaah hadis tentang penciptaan perempuan dari tulang rusuk, dengan pendekatan yang menekankan pada kajian sanad (rantai perawi) serta matan (teks) hadis tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan teori ma‘ani al-hadis, yaitu ilmu yang membahas makna-makna hadis, yang memungkinkan munculnya pemahaman hadis secara tekstual maupun kontekstual. Dengan demikian, artikel ini menyimpulkan bahwa sanad dan matan hadis tersebut adalah otentik. Sanadnya sahih karena bersambung hingga Rasulullah, perawinya bersifat adil, ḍābiṭ, dan tidak ditemukan cacat (syudhūdh) atau ‘illat. Melalui analisis simbolik-metaforis, hadis ini menekankan agar laki-laki mengubah perspektif dalam berinteraksi dengan perempuan. Laki-laki dianjurkan bersikap hati-hati dan bijaksana karena sifat perempuan diibaratkan seperti tulang rusuk yang bengkok—dalam arti unik dan indah, bukan menyimpang atau rendah. Hadis ini menunjukkan perbedaan tabiat antara laki-laki dan perempuan, sehingga laki-laki sebaiknya tidak mencoba mengubah-nya. Meski begitu, sebagian ulama menafsirkan hadis ini secara tekstual dan ada yang condong pada pandangan subordinasi perempuan. Oleh karena itu, pemahaman hadis ini perlu ditempatkan dalam konteksnya. Dengan pendekatan yang adil gender, perempuan dapat diperlakukan secara setara dan bermartabat. Artikel ini berkontribusi dalam memperluas pemahaman hadis secara konteks-tual, menolak interpretasi seksisme, dan menegaskan perlunya pendekatan adil gender dalam penafsiran teks-teks keagamaan, sehingga menjadi dasar akademik bagi perlakuan yang setara terhadap perempuan dalam konteks sosial dan keagamaan.

References

Ahmadi, Rizqa. “Kontestasi atas Otoritas Teks Suci Islam di Era Disrupsi: Bagaimana Kelas Menengah Muslim Indonesia Memperlakukan Hadis melalui Media Baru”. Jurnal Studi Agama dan Masyrakat 15, no. 1 (2019).

Al-Andalusi, Abu Hayyan. al-Bahr al-Muhith fi al-Tafsir. Beirut: Dar al-Fikr, 1420 H.

Al-‘Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. Tahzib al-Tahzib. India: Da’irah al-Ma’arif al-Nidzamiyah, 1325 H.

Al-‘Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. Fath al-Bari. Beirut: Dar al-Ma‘rifah, 1379 H.

Al-Bandari, Abd al-Qadir Sulaiman dan Sayyid Husain, Mausu’ah Rijal al-Kutub al-Tis’ah, Juz II. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1993.

Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail. Shahih al-Bukhari, Juz VI. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1992.

Al-Khatib, Mahmoud Abed. “The Concept of Justice in Islam: A Socio-pragmatic Analysis”. Journal of Ethnic and Cultural Studies 10, no. 5 (2023): 45–66. https://doi.org/10.29333/ejecs/1749.

Al-Naisaburi, Abu Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qasim. Shahih Muslim, Juz II. Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyah, 1992.

Al-Nawawi, Abu Zakaria bin Syarafuddin. Riyadlushalihin. Beirut: Dar al-Hadis, t.th.

Al-Nawawi, Muhammad bin Khusfah. Wasath al-‘Abiy, Syarh al-‘Abiy wa al-Mashashu ‘ala Shahih Muslim, Juz V. Bairut: Dar al-Kutub al-Ahwis, 1994.

Al-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Isa Samrah. Sunan al-Tirmidzi, Juz III. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, t.th.

Anwar, Etin. “Gender Hierarchy in Islamic Thought: The Case of Indonesia”. Al-Jami‘ah: Journal of Islamic Studies 41, no. 1 (2003): 59–86.

Ash-Shiddieqy, Muhammad Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1999.

Azami, M. Mustafa. Hadis Nabawi Sejarah dan Kodifikasinya, terj. M. Ali Mustafa Ya’kub. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.

Barlas, Asma. Believing Women in Islam: Unreading Patriarchal Interpretations of the Qur’an. Austin: University of Texas Press, 2002.

Brown, Jonathan. Hadith: Muhammad’s Legacy in the Medieval and Modern World. Oxford: Oneworld Publications, 2009.

Dzuhayatin, Siti Ruhaini. “Otoritas Keagamaan dan Diskursus Kesetaraan Gender.” Masyarakat, Kebudayaan dan Politik 23, no. 3 (2010): 213–222.

El-Fadhl, Khaled M. Abou. Atas Nama Tuhan: Dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif, terj. Cecep Lukman Yasin. Yogyakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2004.

Fadlillah, Nilna. “Reinterpretasi Hadis Perempuan Tercipta dari Tulang Rusuk,” Jurnal Living Hadis 4, no. 2 (2019): 309–338.

Fauziah, Mira. “Reinterpretation Of Gender-Biased Hadiths: A Contextual Approach Towards Gender Equality In Islam”. El-Sunan: Journal Of Hadith And Religious Studies 2, no. 2 (2024): 144-155.

Fitra, Andyaulya, Abdul Matin bin Salman. “Upholding Justice Surah An-Nisa Verse 135 (According to Sayyid Qutb and Quraish Shihab)”. AL-IKHSAN: Interdisciplinary Journal of Islamic Studies 2, no. 1 (2024): 64–75.

Fudhaili, Ahmad. Perempuan di Lembaran Suci. Yogyakarta: Pilar Religia, 2005.

Hanbal, Ahmad bin. Musnad Ahmad bin Hanbal, Juz VI. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

Handayani, Yulmitra and Mukhammad Nur Hadi, “Interpretasi Progresif Hadis-Hadis Tema Perempuan: Studi Aplikasi Teori Qirā’ah Mubādalah”. HUMANISMA: Journal of Gender Studies 4, no. 2 (2020).

Hulisan, Muhammad Fasih. “Analysis of the Hadith That Women Are Created from the Ribs: Theological Issues of Islamic Feminism”. Journal of Feminism and Gender Studies 4, no. 2 (2024): 104–14.

Ismail, M. Syuhudi. Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1994.

Lazuardi, Farhanah and Lilly Suzana binti Haji Shamsu, “Gender and Feminism in an Islamic Perspective”. FOCUS: Journal of Islamic Studies 5, no. 1 (2024): 23–32.

Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Perjanjian Lama-Baru. Jakarta: Lembaga al-Kitab, 1993.

Liddini, Laily. et al. “The Concept of Justice in The Qur’an and Hadith (Study of Quraish Shihab’s Interpretation QS. An-Nisa: 135 on Youtube)”. AQWAL: Journal of Quran and Hadis Studies 3, no. 2 (2022): 91–108.

Mustaqim, Abdul. Ilmu Ma’anil Hadis: Paradigma Interkoneksi Berbagai Teori dan Metode Memahami Hadis Nabi. Yogyakarta: Idea Press, 2016.

Nazri, Nurul Jannah Zainan, Nurul Mukminah Zainan Nazri, Mohd Arif Nazri, “A Critical Analysis of Bent-Rib Metaphor Ḥadīth: Embracing Women’s Uniqueness and Empowerment,” Al-Burhān: Journal of Qurʾān and Sunnah Studies 7, no. 2 (2023): 34–46.

Putri, Koes Afifah Qurratuaini, Adnalia Farha. Patriarki di Indonesia: Budaya yang Tak Kunjung Lekang https://himiespa.feb.ugm.ac.id/patriarki-di-indonesia-budaya-yang-tak-kunjung-lekang, diakses 11 Juni 2025.

Ryandi, Ryandi. “Hadist Penciptaan Perempuan dari Tulang Rusuk: Analisis-Kritis Terhadap Pandangan Feminis.” Al-Hikmah 6, no. 1 (2019).

Shihab, M. Quraish. Wawasan al-Qur’an: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan, 1996.

Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Gender dalam Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina, 2000.

Usmani, Muhammad Taqi. Islam aur Daur-e-Hazir kay Shubhaat aur Mughālty. Compiled by Muhammad Umar Anwar. Karachi: Zamzam Publishers, 2014.

Wadud, Amina. Qur’an and Woman: Rereading the Sacred Text from a Woman’s Perspective. New York: Oxford University Press, 1999.

Zulfikar, Eko, Ahmad Zainal Abidin. “Penafsiran Tekstual Terhadap Ayat-Ayat Gender: Telaah Penafsiran Wahbah az-Zuhaili Dalam Kitab Tafsir al-Munir”. Al Quds: Jurnal Studi Alquran dan Hadis 3, no. 2 (2019).

Downloads

Published

2025-09-30

How to Cite

Hilda Husaini Rusdi, & Eko Zulfikar. (2025). Rekonstruksi Makna Hadis tentang Penciptaan Perempuan: Perspektif Simbolik, Kontekstualisasi, dan Kesetaraan Gender. Al-Shamela : Journal of Quranic and Hadith Studies, 3(2), 124-141. https://doi.org/10.61994/alshamela.v3i2.1075