Fatherless dan Kenakalan: Sebuah Studi Regresional Pada Narapidana Remaja di Lapas Kelas 1 Makasar

Authors

  • Jesita Tandung Fakultas Psikologi Universitas Bosowa
  • Tarmizi Thalib Eastern Society for Research, Education, and Development (Eserde) https://orcid.org/0000-0003-0825-8703
  • Syarvia Syarvia Fakultas Psikologi Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.61994/jpss.v3i4.1309

Keywords:

Fatherless, Kenakalan Remaja, Narapidana

Abstract

Pola asuh negatif sering dikaitkan dengan meningkatnya kenakalan remaja, yang jika dibiarkan dapat menjerumuskan mereka dalam perilaku menyimpang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh fatherless terhadap kenakalan remaja di Lapas Kelas 1 Makassar. Populasi penelitian melibatkan 105 responden berusia 17–22 tahun. Instrumen yang digunakan adalah skala fatherless berdasarkan aspek Hawskin dan skala kenakalan remaja berdasarkan aspek Jensen. Uji asumsi menunjukkan data berdistribusi normal (kurtosis Y = 1,9036; X = 1,2205) dan memiliki hubungan linier (deviasi linieritas = 0,085). Analisis regresi sederhana mengungkapkan bahwa ketiadaan ayah berpengaruh signifikan terhadap kenakalan remaja dengan kontribusi 33% dan arah pengaruh negatif. Artinya, semakin tinggi tingkat fatherless, kecenderungan melakukan kenakalan justru menurun. Temuan ini menegaskan bahwa ketiadaan figur ayah tidak secara langsung meningkatkan kenakalan remaja, melainkan dipengaruhi faktor lain yang lebih kompleks.

References

Andriyani, J. (2020). Peran Lingkungan Keluarga Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja. Bimbingan dan Konseling Islam, 1.

Asfari, H. (2022). Peran yang Terlupakan: Pengasuhan Ayah Pada Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia. Psyche 165 Journal.

Azwar, S. (2022). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Desmita, D. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: Rosdakarya.

Fajarrini, A., & Umam, A. N. (2023). Dampak Fatherless Terhadap Karakter Anak Dalam Pandangan Islam. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3.

Febrianty, B., & Suhesty, A. (2025). Hubungan Fatherless Dengan Kenakalan Remaja Pada Remaja Laki-Laki. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research.

Gulo, F. I., Gulo, S., & Harefa, H. O. (2025). Strategi Pencegahan Kenakalan Remaja Melalui Peran Keluarga. Aktivisme: Jurnal Ilmu Pendidikan, Politik dan Sosial Indonesia.

Hawkins, A. J., Bradford, K. P., Palkovits, R., Christiansen, S., & Day, R. D. (2002). The Inventory of Father Involvement: A Pilot Study of a New Measure of Father Involvement. The Journal of Men s Studies.

Hilman, D. P., & Indrawati, E. S. (2017). Pengalaman Menjadi Narapidana Remaja di Lapas Klas 1 Semarang. Jurnal Empati, 191.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Prabawati, A. (2019). Remaja yang Ideal Adalah Idola Sosialita Dambaan Orang Tua Harapan Bangsa dan Negara. Majalah Ilmiah Pelita Ilmu, 3.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence: perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, S. W. (2015). Psikologi Remaja. Rajawali Pers.

Smith, D. (2011). Father's Day For The Fatherless. Psychology today. com/blog/ask-drdarcy,.

Trisnawati, J., Nauli, F. A., & Agrina. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Agresif Remaja di SMK Negeri 2 Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, 1.

Yuliani, W., & Supriatna, E. (2023). Metode Penelitian Bagi Pemula. Widina Bhakti Persada Bandung.

Downloads

Published

30-11-2025