Kecemasan Sosial Perempuan Hindu Bali Dalam Konsep Menyama Braya

Authors

  • Kadek Rachma Intan Cahyani Universitas Bali Internasional
  • Nyoman Trisna Aryanata Universitas Bali Internasional
  • Luh Putu Ratih Andhini Universitas Bali Internasional

DOI:

https://doi.org/10.61994/jpss.v2i3.692

Keywords:

Kecemasan Sosial, Menyama Braya, Perempuan Hindu Bali

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat Hindu Bali yang mengakibatkan penyempitan makna konsep menyama braya, dari “semua manusia adalah saudara” menjadi terbatas pada komunitas Bali atau Hindu Bali. Pergeseran ini menimbulkan tantangan, khususnya bagi perempuan Hindu Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kecemasan sosial yang dialami perempuan Hindu Bali dalam menjalankan menyama braya serta memahami bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data yang dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur. Tiga narasumber perempuan Hindu Bali berusia 18-40 tahun yang telah menikah dipilih berdasarkan keterlibatan mereka dalam aktivitas adat dan tanggung jawab sosial yang berkaitan dengan menyama braya. Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman serta software NVivo 14. Hasil menunjukkan bahwa perempuan Hindu Bali mengalami kecemasan sosial, terutama dalam interaksi dengan komunitas adat, karena tekanan memenuhi peran gender tradisional dan tugas adat yang membebani. Kecemasan ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap penilaian negatif dari komunitas jika mereka gagal memenuhi ekspektasi sosial. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan Hindu Bali memiliki peran penting dalam menjaga tradisi melalui kegiatan keagamaan dan sosial, termasuk menyama braya. Meskipun mereka menghadapi kecemasan akibat ekspektasi tradisional, dukungan keluarga terutama dari ibu mertua dan kandung, membantu mengurangi tekanan ini. Usia dan pengalaman juga memengaruhi kemampuan mereka mengelola kecemasan, dengan perempuan yang lebih tua cenderung lebih mampu menghadapi tantangan sosial. Penelitian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan konteks budaya dan gender dalam memahami kecemasan sosial serta menyarankan peningkatan dukungan sosial dan penelitian lanjutan.

References

American Psychological Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of DSM-5 (5 ed.). Arlington : American Psychological Association.

Atikah, N., & Savira, S. (2023). Hubungan halo effect dengan kecemasan sosial. Character : Jurnal Penelitian Psikologi, 10(3). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/54544

Barnett, M. D., Maciel, I. V., Johnson, D. M., & Ciepluch, I. (2021). Social anxiety and perceived social support: gender differences and the mediating role of communication styles. Psychological Reports, 124(1), 70–87. https://doi.org/10.1177/0033294119900975

Berry, J. W., Poortinga, Y. H., Segall, M. H., & Dasen, P. R. (1999). Psikologi Lintas-Budaya (Riset dan Aplikasi). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bukian Windu, P. A. Y., Sugiartini, D. K., & Dewi Kusuma, P. D. P. (2020). Aktualisasi perempuan Hindu dalam jejaitan, banten dan upakara sebagai pelestarian budaya dan kesadaran estetika manusia Bali. Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 3(2), 420–432. https://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/ganaya/article/view/534

Corts, D. P., & Tatum, H. E. (2018). Ethics in Psychological Research: A Practical Guide for The Student Scientist. California : SAGE Publications.

Cross, S. E., & Madson, L. (1997). Models of the self: self-construals and gender. Psychological Bulletin, 122(1), 5–37. https://doi.org/10.1037/0033-2909.122.1.5

Damayana. (2011). Menyama braya : studi perubahan masyarakat Bali [Universitas Kristen Satya Wacana]. http://repository.uksw.edu/handle/123456789/733

Darmayanti, A., & Budarsa, G. (2021). Peran ganda perempuan Bali di masa pandemi covid-19. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, 8(1). https://doi.org/10.24036/scs.v8i1.209

Darmayoga. (2021). Perempuan dan budaya patriarki dalam tradisi, keagamaan di Bali (studi kasus posisi superordinat dan subordinat laki-laki dan perempuan). DANAPATI: Jurnal Komunikasi, 1(2). https://jurnal.ekadanta.org/index.php/danapati/article/view/136

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2009). Teori dan Karakteristik Agresif. Malang : UMM Press.

Desky, A. F. (2022). Implementasi moderasi beragama Hindu Bali berbasis kearifan lokal di kampung Bali kabupaten Langkat. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA), 5(1), 1. https://doi.org/10.30829/jisa.v5i1.11063

Dewi, N., Armini, & Paramitha. (2020). Peran perempuan Hindu dalam situasi pandemi covid 19. SANJIWANI : Jurnal Filsafat Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, 11(2). https://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/sanjiwani/article/view/2056

Faturochman, Minza, W., & Nurjaman, T. (2017). Memahami dan Mengembangkan Indigenous Psychology. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Heinrichs, N., Rapee, R. M., Alden, L. A., Bögels, S., Hofmann, S. G., Ja Oh, K., & Sakano, Y. (2006). Cultural Differences in Perceived Social Norms and Social Anxiety. Behaviour Research and Therapy, 44(8), 1187–1197. https://doi.org/10.1016/j.brat.2005.09.006

HIMPSI. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia (1 ed.). Jakarta : Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.

Hofmann, S. G., Anu Asnaani, M. A., & Hinton, D. E. (2010). Cultural aspects in social anxiety and social anxiety disorder. Depression and Anxiety. 27(12), 1117–1127. https://doi.org/10.1002/da.20759

Howell, A. N., & Weeks, J. W. (2017). Effects of gender role self-discrepancies and self-perceived attractiveness on social anxiety for women across social situations. Anxiety, Stress, & Coping, 30(1), 82–95. https://doi.org/10.1080/10615806.2016.1171852

Kartika, A. (2021). Fungsi dan peranan perempuan Hindu dalam pelaksanaan yadnya di Bali. Jurnal Pangkaja : Program Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, 24(2). https://doi.org/https://doi.org/10.25078/pkj.v24i2.2616

Kartono, K. (2007). Psikologi Wanita (Jilid 2) Mengenal Wanita Sebagai Ibu & Nenek (Vol. 2). Bandung : CV. Mandar Maju.

Kim, U., Yang, K. S., & Hwang, K. K. (2010). Indigeneous and Cultural Psychology (Memahami Orang dalam Konteksnya) Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Kumparan. (2024, Maret 1). Pengertian budaya menurut koentjaraningrat, elemen pembentuk identitas bangsa. Kumparan.com. https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah

Lestari, D. (2016). Hidup di tengah sistem kekeluargaan patrilineal, kekuatankah atau kelemahan bagi perempuan Hindu Bali dalam era masyarakat ekonomi asean (MEA). Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/3608

Ludji, F., Samiyono, D., & Lattu, I. Y. M. (2020). “Menyama braya”: pondasi utama relasi dialog agama-agama di desa Dalung, Bali. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 5(2), 82. https://doi.org/10.24114/antro.v5i2.14213

Maryati, K., & Suryawati, J. (2014). Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA.. Kelas XII (Vol. 3). Jakarta : ESIS.

Mohammadi, A., Abasi, I., Soleimani, M., Moradian, S. T., Yahyavi, T., & Zarean, M. (2019). Cultural aspects of social anxiety disorder: a qualitative analysis of anxiety experiences and interpretation. Iran J Psychiatry, 14(1), 33–39. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6505050/

Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Muharram, R., Zahara, C. I., & Amalia, I. (2023). Hubungan body image dengan kecemasan sosial pada dewasa awal. Jurnal Psikologi Terapan (JPT), 3(2), 56. https://doi.org/10.29103/jpt.v3i2.8880

Okawa, S., Arai, H., Sasagawa, S., Ishikawa, S. ichi, Norberg, M. M., Schmidt, N. B., Kwon, J. H., Rapee, R. M., & Shimizu, E. (2021). A cross-cultural comparison of the bivalent fear of evaluation model for social anxiety. Journal of Behavioral and Cognitive Therapy, 31(3), 205–213. https://doi.org/10.1016/j.jbct.2021.01.003

Oktarina, K., & Komalasari, Y. (2022). Triple roles perempuan Bali : ancaman atau proteksi? (dalam perspektif ketahanan keluarga). Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, Dan Sosial Humaniora (SINTESA), 5. https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/sintesa/article/download/2260/1785

Olivares, J. (2005). Social anxiety scale for adolescents (SAS-A): psychometric properties in a spanish-speaking population. International Journal of Clinical and Health Psychology, 5(1). https://www.semanticscholar.org/paper/Social-Anxiety-Scale-for-Adolescents-(SAS-A)%3A-in-a-Olivares-Ruiz/7d170c7bdf5f8343a9df77cb2af451c74e601ad1

Permatasari, D. R., Diah, D. R., & Khotimah, H. (2022). Ketidakpuasan bentuk tubuh dengan kecenderungan kecemasan sosial pada perempuan di fase dewasa awal di kota Malang. Jurnal Psikologi Tabularasa, 17(2), 180–186. https://doi.org/10.26905/jpt.v17i2.9073

Pradhana, D., Putri, S., & Sutrisni, E. (2023). “Ada apa dengan gen z” studi fenomenologi generasi net di tengah dilematisasi antara gaya hidup dan kearifan lokal. Jurnal Manajerial, 10. https://doi.org/10.30587/manajerial.v10i03.6196

Priyatni, E., Suryani, A., Fachrunnisa, R., Supriyanto, A., & Zakaria, I. (2020). Pemanfaatan nvivo dalam penelitian kualitatif. https://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2021/10/b5-Pemanfaatan-NVIVO-dalam-Penelitian-Kualitatif.pdf

Putri, A. F. (2018). Pentingnya orang dewasa awal menyelesaikan tugas perkembangannya. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 3(2), 35. https://doi.org/10.23916/08430011

Rahmawati. (2016). Perempuan Bali dalam pergulatan gender (kajian budaya, tradisi, dan agama Hindu). Jurnal Studi Kultural, 1(1), 58–64. http://journals.an1mage.net/index.php/ajsk

Rahmawati. (2021). Budaya Bali dan kedudukan perempuan setelah menikah (persfektif hukum waris Hindu). Satya Dharma: Jurnal Ilmu Hukum, 4(1). https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/satya-dhamat

Satori, D., & Komariah, A. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA.

Soekanto, S. (2012). Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta : Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Zentner, K. E., Lee, H., Dueck, B. S., & Masuda, T. (2023). Cultural and gender differences in social anxiety: the mediating role of self-construals and gender role identification. Current Psychology, 42(25), 21363–21374. https://doi.org/10.1007/s12144-022-03116-9.

Downloads

Published

2024-10-12